Puluhan ribu Muslim Rohingya mengungsi ke Bangladesh. Namun Bangladesh tidak mau menerima, bahkan mengembalikannya ke Myanmar dan menutup perbatasan untuk saudara Muslimnya.
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menyatakan "Urus masyarakat Indonesia sendiri saja tidak mudah, jangan lagi dibebani persoalan ini. Diusahakan tidak masuk ke wilayah kita. Kalau masuk ke wilayah kita akan memunculkan persoalan sosial.” Jumat (16/05)
Juru bicara Mabes TNI Mayjen Fuad Basya mengakui Indonesia telah meminta sebuah kapal pengungsi Rohingya yang berada di perairan Aceh untuk memutar arah dan tidak mendarat di wilayah Indonesia. Fuad juga mengatakan para pengungsi tersebut diberikan bantuan bahan bakar minyak dan juga makanan untuk dapat bertahan. “Mereka masih berada di tengah laut dan kebijakan Panglima TNI (Jenderal Moeldoko) agar yang masih di tengah laut dicegat agar tidak masuk perairan Indonesia," jelas Fuad.
Pemerintah Malaysia menyatakan tidak mudah menerima para pengungsi dan orang-orang yang memasuki negara itu secara ilegal. Malaysia memastikan bahwa mereka akan ditangkap, diadili dan dikirim kembali ke laut internasional atau ke negara asal mereka.
#EndRohingyaCrisis
Saat sekat nasionalisme memporak porandakan ukhuwah islamiyyah
Penguasa muslim bungkam terhadap nasib umat islam yg lain hanya karena beda ras, negara dan suku bangsa
Ratri Anggraini
Sunday, June 21, 2015
Wednesday, May 21, 2014
Yang Muda Yang Membuang Demokrasi
Yang Muda Yang Membuang Demokrasi
Sobat muslimah, Kita sebagai generasi
muda adalah harapan bangsa, tanpa kita Bangsa akan hilang arah dalam mewujudkan
kemajuan dan perubahan. Seperti yang telah kita ketahui, generasi muda kita saat
ini berada dalam cengkraman kapitalisme-sekuler. Generasi muda yang harusnya
memiliki peran strategis dalam perubahan, kini lemah tak berdaya. Mereka berada
dalam penderitaan yang menjadikan mereka tidak mampu menjadi generasi yang
diharapkan.
Sobat muslimah, saat ini Indonesia
menjadi negara darurat seks bebas , Pergaulan bebas mengakibatkan tiap
tahun 600 ribu remaja putri kehilangan keperawanannya, Sekitar 45% penderita
HIV/AIDS berasal dari generasi muda, serta kasus seks bebas yang merebak
belakangan menambah bukti. Bukan hanya seks bebas angka kriminalitas remaja,
Narkoba dan perilaku menyimpang lainnya menambah lara negeri. Sobat juga bisa
menengok dunia pendidikan kita, pendidikan yang harusnya menjadi tempat menimba
ilmu dan membangun kepribadian ini, tidak mudah diakses seluruh warga negara
karena berbiaya mahal, di lain sisi
harapan lahirnya generasi terbaik dari pendidikan sepertinya jauh panggang dari
api, pendidikan kita justru melahirkan generasi yang Hedonis (hura - hura) dan
permisiv (serba boleh). Kondisi diatas adalah konsekuensi logis akibat
diterapkanya sistem Demokrasi sekuler, sistem yang mendorong tumbuh suburnya
kebebasan. Demokrasi adalah sistem politik yang menjadikan kedudukan manusia sama dengan
kedudukan Tuhan, Bagaimana tidak, hak membuat hukum yang harusnya hanya
ditangan Allah SWT, justru diberikan kepada manusia, sehingga manusia bebas membuat aturan sendiri, sehingga apa saja absah dilakukan
atas nama kebebasan. Akibatnya seperti yang sobat rasakan, kerusakan demi
kerusakan terjadi di tiap relung kehidupan remaja. Dan melihat fakta diatas
negara diam, hasilnya Remaja berdiri sendiri tanpa perlindungan.
Ayo sobat muslimah, sudah
saatnya kita tersadar dan menyadarkan generasi muda lainnya bahwa pangkal
persoalan munculnya kerusakan generasi muda saat ini adalah dampak diterpakannya
Demokrasi sekuler. Maka tidak bisa kita menggantungkan solusi persoalan remaja
dan generasi pada demokrasi. Dan solusi atas segala persoalan ini adalah
kembali kepada Islam. Bahwa hanya dengan Islam dan sistem khilafah lah
potensi pemuda-pemudi bisa diarahkan untuk kemajuan dan kebangkitan
bangsa. Karena Islam membekali mereka dengan pemikiran benar tentang solusi
seluruh masalah kehidupan dan menyediakan segenap sarana yang mendukung
proses penyiapan dan pemberdayaan kaum muda sebagai pemimpin masa depan. Setuju
kan Sobat??
#INDONESIAMILIKALLAH
#SOLOMILIKALLAH
Join with Us on "Konfrensi Islam dan Peradaban", 1st June 2014. Indoor Manahan Surakarta
Saturday, March 1, 2014
Tangis yang sama,,, saat mendengar, melihat penderitaan saudara muslim di belahan bumi lain.
Doa yang sama,,, bermohon tegaknya institusi yang akan melindungi ummat islam dan manusia seluruhnya dengan pengaturan yang mengayomi.
Ikhtiar yang sama,,, bahkan lebih besar, untuk menolong saudara kita, menolong agama ini, dan mematut diri agar layak Nashrullah turun di masa kini.
Apa yang terjadi terhadap kaum Muslimin di #AfrikaTengah hari ini tak ubahnya seperti kondisi kaum Muslimin di Sebrenica tahun 1995 silam. Lebih dari 8.000 rakyat sipil dibunuh. Wanita-wanita mulia diperkosa secara terorganisir yang itu dil...akukan di bawah pengawasan Pasukan Penjaga Perdamaian PBB dari Belanda.
Sama persis seperti darah yang ditumpahkan di Suria oleh rezim Amerika, dan apa yang terjadi sebelumnya di Burma, Palestina, Avanti, Kashmir, Turkistan Timur dan negeri-negeri Muslim lainnya yang dilanda bencana.
Sungguh, Musibah-musibah yang terjadi terhadap kaum Muslimin di dunia ini tidak akan bisa dihentikan dan dihalangi kecuali oleh Daulah al-Khilafah, benteng dan penjaga umat Islam.
“Seorang imam (khalifah) adalah tameng atau perisai, dimana di belakangnya umat berperang, dan kepadanya umat berlindung.” (HR. Muslim).
maafkan aku saudaraku,,, jika usaha kami belum seberapa, pertolongan Allah SWT atas kita semua.
Doa yang sama,,, bermohon tegaknya institusi yang akan melindungi ummat islam dan manusia seluruhnya dengan pengaturan yang mengayomi.
Ikhtiar yang sama,,, bahkan lebih besar, untuk menolong saudara kita, menolong agama ini, dan mematut diri agar layak Nashrullah turun di masa kini.
Apa yang terjadi terhadap kaum Muslimin di #AfrikaTengah hari ini tak ubahnya seperti kondisi kaum Muslimin di Sebrenica tahun 1995 silam. Lebih dari 8.000 rakyat sipil dibunuh. Wanita-wanita mulia diperkosa secara terorganisir yang itu dil...akukan di bawah pengawasan Pasukan Penjaga Perdamaian PBB dari Belanda.
Sama persis seperti darah yang ditumpahkan di Suria oleh rezim Amerika, dan apa yang terjadi sebelumnya di Burma, Palestina, Avanti, Kashmir, Turkistan Timur dan negeri-negeri Muslim lainnya yang dilanda bencana.
Sungguh, Musibah-musibah yang terjadi terhadap kaum Muslimin di dunia ini tidak akan bisa dihentikan dan dihalangi kecuali oleh Daulah al-Khilafah, benteng dan penjaga umat Islam.
“Seorang imam (khalifah) adalah tameng atau perisai, dimana di belakangnya umat berperang, dan kepadanya umat berlindung.” (HR. Muslim).
maafkan aku saudaraku,,, jika usaha kami belum seberapa, pertolongan Allah SWT atas kita semua.
Thursday, February 20, 2014
Buku
‘”Kecil” yang “BESAR”
SAYA mudah terisnpirasi dengan membaca,
karena mudah terinspirasi dengan membaca , membuat SAYA menyukai bacaan. Yah,
sama seperti Anda, SAYA cinta dengan buku,. Sejak bisa membaca, entah sudah
berapa buku yang SAYA lahap, mungkin puluhan, ratusan atau ribuan. Namun, ada
beberapa buku yang menurut SAYA begitu inspiratif, sehingga saya ingat dengan
betul lembar2 halamanya dan quote2nya. Buku pertama yang saya “baca”, yang sedikit
banyak cukup membentuk saya(masa itu), adalah sebuah tulisan terjemahan
biografi Maria Skoldowsky, ya buku pertama di usia saya yang ke-7, hingga dari
buku itu saya berpikir, kelak di usia puluhan saya harus menjadi Putri terbaik
untuk orangtua saya, adik terbaik untuk kakak saya, kakak terbaik untuk adik
saya, Murid terpandai yang pernah dimiliki guru saya, guru terbaik untuk murid
saya, Ibu terbaik untuk anak2 saya. Yah, saya kecil yang selalu obses menjadi
orang2 di buku yang saya baca (ctt: saya kecil tidak pernah membaca buku untuk
anak2 semisal bobo, kartun disney, dongeng lulaby dst. Menurut saya kecil ”saya terlalu tua untuk membaca majalah anak2”)
Itulah sepenggal ihwal saya
menyukai membaca dan mencintai buku, dan beberapa tahun terakhir saya baru
tergila – gila dengan sebuah Buku kecil yang besar, kecil fisik bukunya, besar
pengaruhnya untuk saya. Buku yang diawal saya sangat ingin membaca, sekaligus
yang diawal saya merasa sulit untuk memahami. Buku yang diawal saya lihat Bab 1
adalah puncaknya, sehingga kalau saya baca bab satu tidak perlu membaca yang
selanjutnya, toh akan sama. Ternyata tidak,,,
Entah sudah berapa ratus hari saya
membaca, mengkaji, menelaah dan mendiskusikan buku kecil yang besar ini, tapi
semakin saya membaca, mengkaji, menelaah dan mendiskusikanya semakin saya ingin
masuk ke bab selanjutnya.
Dan setelah buku ini nyaris
rampung saya baca, saya ingin mengulang membacanya dari awal, saya ingin
membagi ilmunya kepada orang yang saya temui, “mengikuti” tiap pembahasannya
untuk merealisasikannya. Bahkan, jika diminta membuat garis bawah untuk
potongan pentingnya, saya pasti akan
menggaris bawahi tiap paragraf, kalimat, kata dan hurufnya. RA
Buku
“Kecil” yang “Besar”???????
Thursday, February 6, 2014
Jaminan Kesehatan Nasional, benarkah menjamin??
Tepat awal tahun ini (1 Januari 2014) Pemerintah
menerapkan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Jaminan sosial yang menjadi
kewajiban pemerintah ini berubah fungsi menjadi kewajiban rakyat dan tak
ubahnya sebagai asuransi sosial, hal itu dikarenakan adanya UU Sistem Jaminan
Sosial Nasional (SJSN) dan UU Badan Penyelenggara Jaminan Sosisal (BPJS). Kedua
UU itu secara fundamental telah mengubah
kewajiban negara dalam memberikan jaminan sosial menjadi kewajiban rakyat dalam
bentuk asuransi sosial. “Padahal, makna jaminan sosial jelas merupakan hak
rakyat sedangkan dalam asuransi sosial, rakyat harus menjadi peserta dan
membayar iuran sendiri,”
Dalam UU SJSN 40/2004 jelas pasal 19 ayat 1
berbunyi: Jaminan kesehatan diselenggrakan secara nasional berdasarkan
prinsip asuransi sosial dan prinsip akuitas. Hal yang sama juga tertera
dalam UU nomor 24 tahun 2011 tentang BPJS yang menyebutkan sistem jaminan
sosial nasional berdasarkan prinsip kepesertaan yang bersifat wajib.
“Bila ini jaminan sosial dan gotong royong,
mengapa peserta diwajibkan,??” pada dasarnya, UU ini akan memposisikan hak
sosial rakyat menjadi komoditas bisnis. Bahkan dengan sengaja membuat aturan
untuk mengeksploitasi rakyatnya sendiri demi keuntungan pengelola asuransi.
Hal ini bisa dilihat dari isi UU No. 40 tahun
2004 tentang SJSN itu. Dalam Pasal 1 berbunyi: Asuransi sosial adalah
suatu mekanisme pengumpulan dana yang bersifat wajib yang berasal dari iuran
guna memberikan perlindungan atas risiko sosial ekonomi yang menimpa peserta
dan/atau anggota keluarganya. Lalu Pasal 17 ayat (1): Setiap
peserta wajib membayar iuran. (2) Setiap pemberi kerja wajib memungut iuran
dari pekerjanya, menambahkan iuran yang menjadi kewajibannya dan membayarkan
iuran tersebut kepada BPJS secara berkala.
Dari dua pasal itu bisa dipahami. Pertama:
terjadi pengalihan tanggung jawab negara kepada individu atau rakyat melalui
iuran yang dibayarkan langsung, atau melalui pemberi kerja bagi karyawan
swasta, atau oleh negara bagi pegawai negeri. Lalu sebagai tambal sulamnya,
negara membayar iuran program jaminan sosial bagi yang miskin. Pengalihan
tanggung jawab negara kepada individu dalam masalah jaminan sosial juga bisa
dilihat dari penjelasan undang-undang tersebut tentang prinsip gotong-royong
yaitu: Peserta yang mampu (membantu) kepada peserta yang kurang mampu
dalam bentuk kepesertaan wajib bagi seluruh rakyat; peserta yang berisiko
rendah membantu yang berisiko tinggi; dan peserta yang sehat membantu yang
sakit. Jadi, jelas undang-undang ini justru ingin melepaskan tanggung
jawab negara terhadap jaminan sosial atau kesehatan.
Kedua: Yang akan menerima jaminan
sosial adalah mereka yang teregister atau tercatat membayar iuran.
Ketiga: Jaminan sosial tersebut hanya
bersifat parsial, misalnya jaminan kesehatan, tetapi tidak memberikan jaminan
kepada rakyat dalam pemenuhan kebutuhan pokok sandang, pangan dan papan maupun
pendidikan.
Adapun BPJS adalah lembaga yang dibentuk
berdasarkan UU No. 24 Tahun 2011 Tentang BPJS, yang merupakan amanat dari
UU No. 40 Tahun 2004 Tentang SJSN. BPJS akan menjadi lembaga superbody yang
memiliki kewenangan luar biasa di negara ini untuk merampok uang rakyat. Tidak
hanya kepada para buruh, sasaran UU ini adalah seluruh rakyat Indonesia. Kedua
UU tersebut mengatur asuransi sosial yang akan dikelola oleh BPJS. Hal
ini ditegaskan oleh UU 40/2004 pasal 19 ayat 1 yang berbunyi: Jaminan
kesehatan diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial
dan prinsip ekuitas. Juga Pasal 29, 35, 39, dan 43.
Semua pasal tersebut menyebutkan secara jelas bahwa jaminan sosial itu
diselenggarakan berdasarkan prinsip asuransi sosial.
Prinsip asuransi sosial juga terlihat dalam UU
Nomer 24 Tahun 2011 tentang BPJS. Pada Pasal 1 huruf (g) dan Pasal 14 serta
Pasal 16 disebutkan bahwa BPJS menyelenggarakan sistem jaminan sosial nasional
berdasarkan prinsip kepesertaan yang bersifat wajib.
Inilah fakta sebenarnya dan bahaya UU
SJSN dan BPJS bagi rakyat. Rakyat dipalak sedemikian rupa atas nama kepentingan
negara dalam menjamin layanan kesehatan dan sosial lainnya. Bagaimana tidak
memalak. UU itu menyiapkan seperangkat sanksi bagi rakyat yang tidak mau
membayar premi. Jadi, bohong jika dikatakan bahwa UU ini akan membawa
kesejahteraan bagi rakyat.
Saat ini institusi bisnis asuransi multinasional tengah mengincar peluang bisnis besar di Indonesia yang dibuka antara lain oleh UU 40/2004, Pasal 5 dan Pasal 17, juga UU 24/2011 Pasal 11 huruf (b); disebutkan bahwa BPJS berwenang menempatkan dana jaminan sosial untuk investasi. Ini merupakan bukti nyata dari pengaruh neoliberalisme yang memang sekarang sedang melanda Indonesia
Saat ini institusi bisnis asuransi multinasional tengah mengincar peluang bisnis besar di Indonesia yang dibuka antara lain oleh UU 40/2004, Pasal 5 dan Pasal 17, juga UU 24/2011 Pasal 11 huruf (b); disebutkan bahwa BPJS berwenang menempatkan dana jaminan sosial untuk investasi. Ini merupakan bukti nyata dari pengaruh neoliberalisme yang memang sekarang sedang melanda Indonesia
Hanya Sistem Islam yang Bisa Mewjudukan
Jaminan Sosial
Berdasarkan hal di atas jelas bahwa sistem
jaminanan sosial, khususnya dalam bidang kesehatan, hanyalah mengalihkan
tanggung jawab pelayanan kesehatan oleh Pemerintah kepada rakyat. Selain
membebani rakyat, sistem pelayanan kesehatan tersebut bersifat diskriminatif
karena yang ditanggung oleh Pemerintah hanyalah orang miskin saja (dengan
standar miskin pendapatan kurang dari Rp.250.0000,-, artinya orang dengan
pendapatan Rp. 300.000/bln tidak dikatakan miskin). Adapun yang dianggap mampu
harus membayar sendiri. Tragisnya lagi, pelayanan kesehatan terhadap rakyat
dibedakan berdasarkan status ekonomi dan jabatannya.
Kewajiban pemenuhan pelayanan kesehatan dan
pengobatan oleh negara telah ditunjukkan oleh sejumlah dalil syariah. Pelayanan
kesehatan merupakan bagian dari urusan rakyat, bahkan merupakan perkara yang
amat penting bagi mereka. Dan bahwa penyediaan layanan kesehatan dan pengobatan
wajib disediakan oleh negara secara gratis bagi yang membutuhkannya .
begitulah bagaimana Islam sangat serius dalam melayani rakyatnya dan
mensejahterakan rakyatnya, dan sejarah telah mencatatnya.
Itulah sistem jaminan pelayananan kesehatan dalam
Islam. Namun, sistem tersebut hanya bisa dijalankan ketika syariah Islam
dijalankan secara kaffah dalam institusi Daulah Khilafah Islamiyah. Khilafah
Islamiyah akan menjaga seluruh warga negaranya, dan memenuhi kesejahteraanya. RA
http://hizbut-tahrir.or.id/2014/01/02/jkn-pengabaian-kewajiban-negara/
http://hizbut-tahrir.or.id/2013/12/31/jaminan-kesehatan-nasional-jkn-cara-lain-memalak-rakyat/
Bara yang terus tumbuh gede
Saat kau terus tumbuh,, maka hanya doa yang senantiasa kupanjatkan
"Semoga Bara menjadi pemimpin masa depan, menjadi pemuda shalih yang dirindukan surga, sebagaimana tante juga mendoakan miliaran anak muslim lainnya, Semoga Allah menjagamu senantiasa dalam kebaikan dan ketaatan, tak peduli betapa "Gila"nya dunia saat ini, kamu harus menjadi generasi yang tangguh"
love you,
"Semoga Bara menjadi pemimpin masa depan, menjadi pemuda shalih yang dirindukan surga, sebagaimana tante juga mendoakan miliaran anak muslim lainnya, Semoga Allah menjagamu senantiasa dalam kebaikan dan ketaatan, tak peduli betapa "Gila"nya dunia saat ini, kamu harus menjadi generasi yang tangguh"
love you,
Renungan Kecil di hari kamis
bagi pemangku amanah,,
setelah berani mengambilnya,,,,
maka selesaikanlah,,,
anda yang mengambil, anda yang menuntaskan
kelak,, dedikasi anda diingat langit dan bumi.
"Ratri's Renungan kecil"
setelah berani mengambilnya,,,,
maka selesaikanlah,,,
anda yang mengambil, anda yang menuntaskan
kelak,, dedikasi anda diingat langit dan bumi.
"Ratri's Renungan kecil"
Subscribe to:
Posts (Atom)